Hasilnya, A7X (julukan Avenged Sevenfold) mampu merilis album baru berjudul Nitghtmare. Pembuatan album keempat itu dirasa paling sulit jika dibandingkan dengan materi sebelumnya. Sebab, band yang kini digawangi M. Shadows (vokal), Zacky Vengeance (gitar), Synyster Gates (gitar), serta Johnny Crist (bas) harus kehilangan The Rev ketika menggarap album.
"Dengan rasa sedih dan berat hati, kami mengumumkan bahwa Jimmy 'The Rev' Sullivan tak akan bersama kami lagi. Jimmy tak hanya menjadi salah satu drumer terbaik di dunia. Lebih dari itu, dia adalah teman dan saudara terbaik bagi kami," ungkap Shadows ketika itu.
Karena itu, para personel A7X mendedikasikan album tersebut untuk The Rev. Drumer itu memang memiliki andil dalam pembuatan album tersebut. Sebelum meninggal, dia menciptakan lagu berjudul Fiction. Dia menciptakan lagu tersebut tiga bulan sebelum kematiannya. Selain itu, dia terlibat dalam rekaman beberapa lagu. Tak heran, kematian The Rev ikut memengaruhi warna musik dari album Nightmare.
"Akhirnya, kami memutuskan untuk membuat konsep lagu yang lebih gelap dan kelam. Meski tak seratus persen, kami ingin menciptakan musik yang benar-benar sesuai dengan spirit Jimmy," ujar Crist di akun Twitter-nya.
Awalnya, A7X ingin membuat konsep musik yang terasa berat dan cadas, seperti musik-musik yang dimainkan band punk rock asal Inggris, The Wall. Konsep itu bakal dipadukan dengan permainan gitar berdistorsi yang lebih cepat. Hal tersebut akan menjadikan musik A7X lebih kelam.
"Materi lagu di Nightmare memang terasa lebih dark daripada album sebelumnya. Liriknya pun berisi banyak nada keputusasaan. Terutama sejak kematian The Rev. Ada beberapa lagu yang berisi ungkapan kesedihan. Kami menulis lagu tersebut dengan emosional," papar Crist.
Meski terasa lebih berat, A7X masih menyajikan beberapa lagu yang berirama tenang dan easy listening. Salah satunya terdapat pada lagu Fiction. Track tersebut mengutamakan petikan gitar lembut dan permainan keyboard yang kelam. Karya The Rev yang terakhir itu dimainkan A7X dengan penuh penghayatan.
Usaha A7X memainkan heavy metal dengan lirik bernada putus asa direspons positif oleh pencinta musik dunia. Album mereka langsung mencatat penjualan 163 ribu kopi di minggu pertama sejak dirilis pada 23 Juli lalu.